Tagihan, Karier, dan Kesepian: Horor Sejati di Dunia Dewasa

Dunia horor sering dikaitkan dengan hantu, iblis, atau pembunuh berantai. Namun, bagi orang dewasa, kengerian sejati bisa jadi datang dalam bentuk berbeda. Ia tidak perlu jubah hitam atau mata menyala. Teror itu datang dalam wujud abstrak yang terasa jauh lebih nyata, yaitu tanggung jawab, ekspektasi, dan rasa kesepian yang menusuk.

Pada saat melewati masa remaja dan memasuki masa dewasa, kita meninggalkan ketakutan akan monster di bawah tempat tidur. Sebagai gantinya, kita disambut monster yang tidak kasat mata di depan meja kerja. Transisi ini bisa menjadi film horor psikologis harian kita. Titik balik ceritanya bukanlah penampakan hantu, melainkan bunyi notifikasi tagihan jatuh tempo, tambahan pekerjaan di tengah deadline yang semakin dekat dan rasa hampa di luar jam kerja.

Teror Finansial dan Karier

Waktu muda, masa depan terasa seperti waktu yang penuh peluang dan harapan. Setelah dewasa, kita sadar waktu itu ternyata bisa jadi layar gelap penuh bayangan. Hal ini dipengaruhi oleh dua hal yang umumnya menjadi masalah orang dewasa, yaitu finansial dan karier. Kedua hal ini terasa seperti teror yang menghantui kehidupan sehari-hari. Mari kita tengok lebih detail di bawah ini, TemanKami. 

1. Teror Finansial

Di masa ini, monster tak kasat mata yang memberikan kengerian bagi orang dewasa bisa jadi datang dalam bentuk mimpi buruk tagihan bulanan yang tak kunjung usai. TemanKami, rasa tercekik saat melihat saldo rekening menipis, bahkan sesaat setelah menerima gaji, lalu diiringi bisikan cemas akan masa tua yang belum pasti bisa menjadi monster yang tidak bisa diusir dengan mantra apapun, kecuali kerja keras. Ironisnya, kerja keras pun sering kali tidak cukup, bahkan membuat kita semakin rentan dan kelelahan.

2. Teror Karier

Ekspektasi untuk mencapai target, naik level, dan mengejar jenjang karier yang lebih tinggi  sering kali terasa seperti monster besar yang terus mengejar tanpa henti. Monster besar ini pun bisa berwujud dalam berbagai rupa yang membuat hidup sebagai orang dewasa terasa kian mencekam. Misalnya, ketakutan akan berbagai hal tidak pasti, seperti usaha yang mungkin akan sia-sia, label sebagai pecundang yang mungkin diberikan oleh lingkungan atau bahkan diri sendiri pada saat menghadapi kegagalan, serta perasaan putus asa ketika menganggap bahwa setiap usaha yang dilakukan berakhir tanpa makna. TemanKami, perasaan-perasaan ini bisa hadir tiba-tiba bak jumpscare mental yang efeknya bisa terasa dalam waktu yang cukup lama.

Hantu Sosial dan Kesendirian

Dalam film horor klasik, karakter sering terisolasi di rumah tua. Di dunia dewasa, kita terisolasi di tengah keramaian. Nah, ini bisa dikatakan sebagai horor sosial, TemanKami. 

Hubungan pertemanan cenderung menipis dan selektif. Kesibukan, jarak, dan prioritas berbeda membuat lingkaran sosial menyusut. Lalu, muncul hantu paling menakutkan, yaitu kesepian.

Kesepian ini tidak mengeluarkan suara, tetapi kehadirannya dingin dan menusuk. Kesendirian mendalam di tengah hiruk pikuk modern bisa jadi teror yang membuat kita mempertanyakan nilai diri sendiri. Ditambah lagi, tekanan untuk menemukan pasangan hidup atau membangun keluarga bisa terasa seperti kutukan yang mengikat bagi sebagian orang. Ada rasa takut tertinggal dan ketakutan tidak akan pernah menemukan koneksi sejati.



Menghadapi Kengerian yang Sebenarnya

Lalu, bagaimana cara kita, para pemeran utama di film horor kehidupan ini, bertahan?

Bertahan hidup di dunia nyata tidak berarti melarikan diri dari hantu, melainkan berdamai dengan ketidakpastian. Mengakui bahwa ada hal-hal di luar kendali kita, seperti ekonomi, penyakit, atau kegagalan tidak terduga adalah langkah pertamanya, TemanKami. Pada akhirnya, kita menyadari bahwa monster-monster dalam hidup, seperti tagihan, ketidakpastian karier, dan kesepian, mungkin tidak akan pernah hilang sepenuhnya. Namun, kita bisa melawannya dengan perlengkapan yang tepat. 

Untuk menghadapi ketidakpastian karier, fokus pada pengembangan diri agar memiliki keterampilan yang relevan bisa menjadi pilihan solusi. karier yang baik biasanya memberikan pemasukan yang baik pula. Apabila dibarengi dengan kemampuan pengelolaan finansial yang baik, maka finansial pun bisa lebih terjaga, TemanKami. Di sisi lain, rasa kesepian dapat dilawan dengan membangun jejaring sosial yang aktif, baik jejaring sosial dengan sesama profesional, sesama penyuka kegiatan tertentu, hingga jejaring sosial untuk kegiatan kemanusiaan dengan menjadi relawan. Di samping memenuhi kebutuhan kita sebagai makhluk sosial yang perlu terhubung, berjejaring juga bisa mengisi kekosongan dalam diri, bahkan menjadi jalan yang membuka kesempatan, jenjang karier, dan perbaikan kondisi finansial.

Lalu, kalau TemanKami butuh kunci utama untuk bisa tetap tenang dan tidak panik saat hidup memberikan tekanan bertubi-tubi, cari tahu caranya dan pelajari jurus-jurus jitunya dalam artikel ini, ya!